Karim adalah pemuda yang penuh semangat, tetapi semangat itu sempat padam ketika ia kehilangan pekerjaannya di sebuah toko elektronik. Berbulan-bulan ia mencoba melamar ke sana-sini, namun tak ada panggilan. Setiap hari ia bangun tanpa agenda, tanpa kepastian, dan tanpa pegangan. Periode menganggur itu membuatnya merasa terjebak di ruang yang sunyi. Ia butuh sesuatu yang bisa mengisi waktu sekaligus menjaga pikirannya tetap jernih. Pada suatu sore, seorang teman mengenalkan permainan Mahjong Ways sebagai hiburan ringan yang penuh warna dan bisa menemani hari-hari yang terasa panjang.
Saat mencoba permainan itu, Karim merasakan pelarian kecil dari rasa jenuh. Ia menikmati animasi runtuhan tile, warna-warna cerah, dan ritme permainan yang menenangkan. Ia tidak punya niat apa pun selain menghibur diri. Namun seiring waktu ia menemukan berbagai event harian dan program komunitas yang memberikan reward dalam bentuk poin, voucher, dan fasilitas yang bisa ditukar menjadi perlengkapan rumah tangga maupun kebutuhan produktif. Ini memberi Karim motivasi baru. Ia mulai berpikir bahwa mungkin, jika ia tekun mengikuti eventnya, ia bisa mengumpulkan sesuatu yang berguna untuk masa depannya.
Dalam masa menganggur itu, rutinitas bermain Mahjong Ways menjadi struktur baru yang memperbaiki hidup Karim. Ia membuat jadwal tetap agar tidak berlebihan: hanya bermain di pagi hari untuk menyelesaikan challenge harian, dan sedikit di malam hari untuk mengikuti event komunitas. Sisanya ia gunakan untuk memperbaiki portofolio kerja, belajar hal baru, dan memikirkan masa depan. Rutinitas tersebut mengembalikan rasa disiplin yang sempat hilang. Dengan ketenangan bermain dan konsistensi mengikuti event, poin demi poin terus terkumpul. Karim mulai menukarkan poin untuk perlengkapan kecil, seperti gelas plastik, peralatan dapur, hingga voucher bahan makanan yang nantinya akan sangat berperan dalam usahanya.
Suatu hari di komunitas, Karim membaca diskusi tentang anggota lain yang menggunakan reward event untuk membuka usaha kecil. Dari situ, ia terpikir sebuah ide: membuka warung kopi sederhana depan rumah. Ia sadar ia tidak punya modal besar, tetapi ia memiliki tekad dan kreativitas. Beberapa perlengkapan seperti termos, cangkir, dan toples gula ia dapatkan dari poin komunitas. Sementara kebutuhan lain ia beli dengan uang tabungannya yang tersisa. Modal kecil itu terasa cukup, bukan karena jumlahnya, tetapi karena harapan baru yang menyertainya. Karim melihat masa depannya mulai bergerak lagi.
Siapa sangka, kebiasaan Karim bermain Mahjong Ways justru melatih kesabarannya dalam menjalankan usaha. Ia belajar bahwa tidak semua hal datang cepat. Sama seperti menunggu pola tile yang tepat muncul, usaha kecil pun membutuhkan waktu untuk dikenal orang. Pelanggan pertama datang dengan rasa penasaran. Pelanggan berikutnya datang karena suka harga terjangkau dan suasana santai. Karim selalu tersenyum melayani siapa pun. Ia merasa setiap pelanggan adalah “bonus” dalam hidupnya—bukan sesuatu yang dikejar mati-matian, melainkan hadiah dari proses konsistensi.
Beberapa bulan berjalan, warung kopi Karim semakin ramai. Anak-anak muda suka nongkrong karena warungnya memiliki dekorasi unik: poster-poster tile Mahjong Ways yang ia desain sendiri, hasil dari inspirasinya selama bermain. Para pekerja pagi singgah untuk membeli kopi sebelum berangkat kerja. Bahkan anggota komunitas Mahjong Ways di daerahnya sering mampir sekadar menyapa. Karim tidak menyangka bahwa usaha kecil ini bisa bertahan, apalagi berkembang. Ia bangga bukan karena usahanya ramai, tetapi karena ia berhasil bangkit dari titik terendah berkat ketekunan dan langkah kecil yang ia rawat setiap hari.
Hingga kini, Karim masih aktif dalam komunitas pemain Mahjong Ways. Ia tidak lagi bermain sesering dulu, tetapi ia selalu hadir saat ada event besar atau diskusi seru. Ia sering membimbing pemain baru, memberikan tips tentang bermain secara sehat, dan bercerita tentang bagaimana game ini membantunya menemukan jalan baru dalam hidup. Banyak orang menganggap kisahnya inspiratif, namun Karim selalu merendah. Ia berkata bahwa apa pun yang ia capai adalah hasil kerja kerasnya sendiri—Mahjong Ways hanya menjadi pintu kecil yang membawanya keluar dari masa kelam.
Perjalanan Karim mengingatkan kita bahwa bangkit tidak selalu membutuhkan langkah besar. Kadang cukup dengan hiburan kecil yang menenangkan, komunitas yang suportif, dan konsistensi mengikuti rutinitas sehat. Dari masa menganggur yang penuh kebimbangan, ia menemukan ide, menemukan semangat, dan akhirnya membangun warung kopi sederhana yang kini menjadi sumber penghidupan. Mahjong Ways bukanlah penyelamat hidupnya, tetapi menjadi bagian dari proses pemulihannya. Pada akhirnya, kisah Karim adalah cerita tentang harapan, kesabaran, dan keberanian untuk memulai lagi—meski hanya dengan modal kecil dan tekad yang besar.